Begitu "cantik"nya iklan mie instant di TV maupun di radio. Bukan
menjelekkan, tapi begitulah seharusnya cara berpromosi atau beriklan.
Dengan rasa yang crunchy dan kriuk yang luar biasa.., bahkan ada juga
yang berevolusi dari yang seharusnya berkuah bisa menjadi tidak berkuah.
Tampilan produk yang bagus dan dari pabrikan ternama, membuat
seakan-akan salah satu jenis makanan ini "baik-baik saja".
Manfaatnya memang tidak bisa diragukan lagi. Mie instan menjadi solusi
disaat isi kantong sudah mulai menipis. Atau bahkan menjadi pilihan
utama bagi masyarakat yang mempunyai tingkat menengah kebawah.
Dibalik manfaat yang seakan-akan soluktif itu, ternyata menyimpan
sejumlah "resiko" yang luar biasa jika kita tidak bisa mengendalikan
konsumsi mie instan ini. Sejumlah media dan juga dari para blogger juga
menyajikan artikel tentang bahaya mie instan ini.
Seorang ibu yang ingin membantu ekonomi suaminya, sehingga menitipkan
anaknya di orang tuanya. Saking sukanya si anak dengan mie instan yang
juga tidak bisa ditahan oleh orang tua. Hasil tes darah dan rontgen
memperlihatkan, si anak harus segera dioperasi karena beberapa bagian di
ususnya bocor dan membusuk. Ketika ditanyakan penyebabnya, dokter
menjawab, adalah akibat dari kandungan makanan yang dikonsumsi si anak
selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak.
Apa yang membuat mie instant sepertinya begitu menakutkan??
Disebutkan bahwa mie instan mengansung lilin yang berfungsi untuk
membuat mie tidak saling menempel dan pencernaan kita membutuhkan waktu
setidaknya dua sampai tiga hari untuk menuntaskan masalah lilin.
Belum lagi kandungan natrium karbonat yang mencapai 30 - 40 persen ini
bisa meningkatkan resiko tekanan darah tinggi. Ditambah lagi dengan
bahan pengawet dan bumbu penyedap yang pasti kita sudah tahu akibatnya
jika mengkonsumsinya terlalu berlebihan.
Jika anda termasuk Mie mania, saya akan memberikan Tips Untuk Meminimalkan Resiko dari Bahaya Mie Instan. Yaitu dengan memasaknya dua kali. Air
dari masakan mie instan berkuah, sebaiknya dibuang dulu dan diganti
dengan air yang baru. Karena air masakan yang pertama disinyalir masih
mengandung lilin, yang kemudian terurai saat dimasak waktu pertama kali.
Kemudian, sebisa mungkin, minimalkan penggunaan bumbu. Karena bumbu mie
instan juga mengandung bahan-bahan yang jika terlalu banyak dikonsumsi
akan menjadi berbahaya bagi tubuh.
Jangan lupa untuk menambahkan sayuran pada masakan mie anda. Selain bisa
sedikit membantu meminimalkan bahayanya mie instan, penambahan sayur
juga bisa menjadi penambah protein dan kandungan zat gizi lain yang
tidak terdapat pada mie instan.
Sumber: http://www.setiaphari.com
4 komentar:
wah2, ane doyannya mie instan neh
pagi2 udah ketemu mie instan pastinya
ckckck
tpi udah diberitahu ama dokter cara masak yg bener n klo masak mie bumbunya gak dimasukn semua :D
kalo mie instant sih jarang2 aja, ehehee..
sementara belum ada efeknya, mgkin muncul pas usia lanjut yah T_T
haus diimbangi olahraga sama makanan sehat nih..
@Dayz: hehe... semoga bermanfaat ya..
@Ladida: betul itu sob :)
@ipan: ..?
Ngeriii
Post a Comment