Orang paling sering mengeluh jika mulutnya mengeluarkan bau tidak
sedap, dan celakanya lagi jika bau mulutnya tidak dia sadari namun orang
lain di sekitarnya mengomentari mulutnya yang mengeluarkan bau tidak
sedap, bisa-bisa dia kehilangan muka. Nah, bagaimana jika orang itu
adalah Anda ?
Namun jangan khawatir, pada bahasan kali ini kita akan kembali meninjau dunia kesehatan mengenai bagaimana mencegah timbulnya bau mulut yang seringkali membuat kita dan orang sekitar kita tidak nyaman.
Sekilas tentang bau mulut
Bau mulut atau halitosis ternyata
bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang harus diketahui
penyebabnya. Beruntung kalau si penderita sadar adanya hawa tidak sedap
dari mulutnya dan segera mengunjungi dokter gigi untuk mengatasinya.
Jika tidak, bau mulut tersebut akan menimbulkan pengaruh negatif dalam
bisnis, pergaulan, bahkan kehidupan perkawinan.
Berdasarkan survey oleh American Dental Association
dengan menggunakan telepon diperoleh bahwa 50% pria dan 60% wanita AS
memakai produk kosmetik yang bertujuan untuk menyegarkan napas.
Meski begitu, sedikit dokter gigi yang tanggap terhadap perubahan
pergeseran tersebut, sehingga pasien yang datang dengan keluhan
halitosis tidak diberi pelayanan yang tepat. Keadaan ini menyebabkan
kegagalan perawatan, sehingga penderita merasa tidak puas dan kembali
mencari pengobatan dengan cara sendiri.
Jika halitosis disebabkan kelainan di dalam mulut, umumnya itu
terjadi akibat pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri. Penimbunan
sisa-sisa makanan terjadi karena kebersihan mulut yang buruk, akan
diperburuk oleh faktor susunan gigi yang salah posisi seperti misalnya
gigi berjejal.
Selain itu, halitosis bisa dicetuskan oleh adanya kelainan-kelainan
seperti interdental/papil, resesi ginggiva (terbukanya akar gigi), dan
pseudopocket yang berkaitan dengan gigi bungsu.
Penggunaan gigi palsu juga terkadang menyebabkan halitosis. Pemakaian
gigi palsu dari logam dan vulganit lebih sering menimbulkan bau
daripada yang terbuat dari akrilik, kecuali gigi palsu akrilik itu tidak
dipelihara dengan baik. Para pemakai gigi palsu sebaiknya membersihkan
gigi palsunya sebagaimana merawat gigi aslinya.
Karies gigi atau gigi berlubang, juga merupakan penyakit yang
seringkali luput dari perhatian, memungkinkan tertimbunnya sisa makanan
dan hal ini sudah barang tentu merupakan salah satu penyebab halitosis.
Penyakit lain, misalnya penyakit pada gusi yang disebabkan oleh bakteri fusospirochaeta, juga menimbulkan bau busuk yang sangat tajam.
Tetapi, halitosis tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Pada individu tertentu bau mulut itu normal, misalnya saat baru bangun tidur, saat wanita sedang haid, pada lansia, atau ketika seseorang dalam pengobatan dengan zat tertentu misalnya dimetil sulfida sebagai terapi demam rematik.
Karena itu, penatalaksanaan halitosis tergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan oleh kelainan di dalam mulut, bau tidak sedap bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
Halitosis akibat pembusukan sisa-sisa makanan bisa ditanggulangi dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi, antara lain dengan menggosok gigi secara teratur dan boleh dianjurkan memakai obat kumur. Perawatan yang sama juga dianjurkan pada pemakai gigi palsu.
Pada umumnya mulut berbau jika:
- Ada infeksi di rongga mulut, sariawan, gigi keropos atau berlubang, gusi bengkak, karang gigi atau calculus.
- Lidah meradang, bisa karena kurang vitamin, lidah tergigit, atau tumbuh kanker di sana.
- Ada infeksi gusi, gusi gampang berdarah, demam, mulut banyak mengeluarkan liur dan badan lemah.
Berikut ini beberapa cara mencegah timbulnya bau mulut yang menjengkelkan:
- Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk memastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama Anda beristirahat.
- Jangan lupa menyikat lidah, permukaan lidah yang tidak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan. Ada baiknya pula untuk mempertimbangkan menghentikan kebiasaan merokok, karena bau racun rokok akan senantiasa menetap.
- Mengunyah permen karet bebas gula bisa membantu merangsang produksi saliva (air liur), terutama bagi mereka yang memiliki saliva yang kental.
- Kunjungi dokter gigi. Mungkin ada gigi yang berlubang, ada karang gigi, atau masalah kesehatan mulut dan gigi Anda.
Sumber: http://dokternasir.web.id
4 komentar:
Wah Cocok Nih Buat Saya..Kebetulan gigi saya bau kwkwwkwkwkwk :)
http://lano-htc.blogspot.com/2011/09/cara-buat-tooltips.html
heheh...
yg bau gigi atau mulutnya tu? :D
sangat bermanfaat gan
thx sob.. :)
Post a Comment